entah otakku yang mulai
bergeser karena ngeliatin rumus-rumus fisika yang nggak pernah nempel di otak
atau aku udah ketularan sableng dari buku-buku yang aku baca, yang jelas pas
aku lewat di depan kantor pak Kepsek, ada satu pertanyaan yang muncul begituh
sajaah..
"Toilet pak kepsek kayak gimana ya??" pertanyaan ini sebenarnya berawal dari peristiwa pada istirahat pertama bareng temen-temenku, Hana-temenku- bilang,
"Toilet pak kepsek kayak gimana ya??" pertanyaan ini sebenarnya berawal dari peristiwa pada istirahat pertama bareng temen-temenku, Hana-temenku- bilang,
"pipis aja, aku
tungguin... itu tuh di deket kolam? atau di balik pohon?" kalimat macam
apa ini! parahnya aku malah menunjukkan kolam di dekat pos satpam sekolah dan
berniat duduk untuk menunggunya agar pipis di dekat kolam.
"gila kamu!"
Hana nuding hidungku sambil jumpalitan menahan rasa kebeletnya. "pinjem
toilet pak kepsek aja Han? itung-itung kita bisa nyobain..." bisa ngobrol
dan becanda bareng pak kepsek itu adalah sebuah kehormatan tersendiri buat
anak-anak di sekolahku, So, apa kata dunia kalau ternyata aku, Hana, dan Fatma
punya kesempatan buat nyobain toilet beliau. Wah, gue bakal bangga setengah
mati...
"Saranmu gila semua!" aku cuma melongo ileran karena dikatain gila melulu sama Hana.
"Saranmu gila semua!" aku cuma melongo ileran karena dikatain gila melulu sama Hana.
"eh, tapi bener loh!
aku jadi pengen nyobain pipis di sana juga.." kata Fatma sambil menunjuk
kantor pak kepsek. Dia membenarkan saranku. Yeeee!! aku punya pendukung! aku
padamu fatmaa... *terharu, ngelap ingus*
nah, mulai saat itu aku jadi kepikiran toiletnya pak kepsek... WC yang paling bagus yang sering aku liat adalah WC duduk. aku rasa WC duduk itu terlalu biasa untuk seorang kepala sekolah.. yang ada di pikiranku, beliau adalah orang terpandang, pastilah beda perlakuan maupun fasilitas yang di dapat jika dibandingkan dengan guru/karyawan apalagi kami, siswa-siswa biasaa *membungkuk sedalem sumur*
nah, mulai saat itu aku jadi kepikiran toiletnya pak kepsek... WC yang paling bagus yang sering aku liat adalah WC duduk. aku rasa WC duduk itu terlalu biasa untuk seorang kepala sekolah.. yang ada di pikiranku, beliau adalah orang terpandang, pastilah beda perlakuan maupun fasilitas yang di dapat jika dibandingkan dengan guru/karyawan apalagi kami, siswa-siswa biasaa *membungkuk sedalem sumur*
Mungkinkah WC pak kepsek
pake WC jongkok? tapi itu terlalu biasaa...
Mungkinkah WC pak kepsek pake WC duduk? tapi itu udah umuum....
Mungkinkah WC pak kepsek pake WC duduk? tapi itu udah umuum....
WC glosoran?? tapi aku belum pernah liat sebelumnya.. [glosoran- duduk sambil meluruskan kaki, kakinya nggak di tekuk bray!]
berhari-hari aku dihantui
rasa penasaran tentang hal ini. pengen rasanya diskusi mengenai WC pak kepsek dengan
om Poconggg, karena aku yakin dia lebih berpengalaman..
"What's on your mind? :
Toilet di kantor pak kepsek kayak gimana ya?
#gagalfokus biologi"
kira-kira begitulah
status yang kubuat pas pelajaran biologi, sungguh ini terlalu menganggu otakku
seperti aku memikirkan om Poconggg yang harus ngelewatin portal yang tingginya
nanggung.. hmmppfffttt...
1 menit...
1 menit...
2 menit...
15 menit...
38 menit...
kok nggak ada yang
komen statusku sih? kenapa nggak ada yang mau menolongku? aku merasa gagal
menjadi seorang detektif, ini benar-benar memalukan... bagaimana tidak? aku
saja nggak bisa menyelesaikan kasusku untuk melihat bagaimana wujud toilet pak
kepsek.. sebagai siwa yang rajin, aku merasa galau..
Alhamdulillah... 1
jam setelah aku update status, ada juga yang menunjukkan perhatiannya dengan
menyelamatkanku dari galau akut berkepanjangan ini.. beliau adalah guru fisika
yang datang ke kelas untuk meminta tugasku, dan percakapan kamu berujung pada
"Ayo kuantar, katanya mau liat
kamar mandinya pak kepsek?" oh Tuhan! mimpi apa aku semalam sampai ada
yang menawarkan jasa mengantar ke obyek pengamatanku... aku nangis sambil
garuk-garuk tembok.. akhirnya aku hampir mencapai titik terang.. sebagai
detektif, gue merasa sukses..
*entah ini sebenarnya yang nggak bener saya atau guru saya... tapi seperti yang kita tahu, pasal 1 : guru tak pernah salah; pasal 2 : jika guru salah, maka lihat pasal 1*
*entah ini sebenarnya yang nggak bener saya atau guru saya... tapi seperti yang kita tahu, pasal 1 : guru tak pernah salah; pasal 2 : jika guru salah, maka lihat pasal 1*
tapi rencana itu pupus setelah aku tahu aku nggak bawa kamera. Tanpa
kamera, aku nggak bisa mengabadikan fotoku bersama toilet pak kepsek..
"pake kamera saya juga bisa.." pak guru fisika menawarkan,
"tidak pak, tidak perlu!" ucapku tegas, "saya takut kamera bapak terkena syndrome excelesciorchommeae,"
"bahaya buat kamera?" tanyanya "sangat pak! dapat menyebabkan kamera bapak masuk angin dan mual-mual minta kerokan" jawabku mantap.
"tidak pak, tidak perlu!" ucapku tegas, "saya takut kamera bapak terkena syndrome excelesciorchommeae,"
"bahaya buat kamera?" tanyanya "sangat pak! dapat menyebabkan kamera bapak masuk angin dan mual-mual minta kerokan" jawabku mantap.
ya.. akhirnya aku tidak berhasil melihat toilet pak kepala sekolah.
esok paginya, teman-temanku menyapa..
"Ema! toiletnya gimana?" entah darimana mereka tau semua itu... padahal komen mereka aku tunggu di status facebook, malah responnya pada keesokan harinya -___-
mulailah banyak yang berkomentar dengan membabi buta
"Ema! toiletnya gimana?" entah darimana mereka tau semua itu... padahal komen mereka aku tunggu di status facebook, malah responnya pada keesokan harinya -___-
mulailah banyak yang berkomentar dengan membabi buta
"toiletnya gimana Em?"
"kok enggak di foto sih?"
"aku pengen ikut dong..."
"aku jadi pengen nyobain pipis disana (?)"
"ooh, jadi ini toh anak yang update status tentang toilet pak
kepsek.."
"Kapan-kapan kalo mau kesana, jangan lupa ajak aku
yaa" [sumpah ini random abis]
"....."
"....."
0 komentar:
Posting Komentar